Minggu, 24 Februari 2013

KEPERCAYAAN, RITUAL DAN PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA


KEPERCAYAAN, RITUAL  DAN PANDANGAN HIDUP ORANG JAWA

             I.      PENDAHULUAN
Jangan melupakan bagian dari negara kesatuan republik indonesia yang menyimpan banyak hal menarik. Hingga banyak peneliti terkemuka berupaya mengetahui sejarah dan budaya yang ada. Contoh saja suku jawa dan segala peradaban yang berkembang di dalamnya. Namun aneh, jika seseorang yang mengaku dirinya orang jawa merasa “pekewuh” jika dijadikan objek penelitian. Ada beberapa alasan yang mendasar, mengapa kita perlu mengetahui budaya jawa.
Pertama, seperti modern ini yaitu keterasingan masyarakat jawa terhadap nilai-nilai yang ada pada jawa itu sendiri. Tidak wajar jika kita tahu tentang dunia yang luas ini dengan segala hiruk-pikuknya namun kita melupakan kearifan dan kehalusan jawa.
Kedua, lebih bersifat teoritis, etika falsafi masa kini hampir secara eksklusif dikembangkan pada latar belakang penghayatan moral, bukan penghayatan pada suatu sistem dari yang cukup berbeda akan dapat membantu memecahkan masalah pada masa sekarang.
Kepercayaan dan pandangan hidup orang jawa, merupakan sebuah tema menarik yang perlu dikaji karena memuat banyak hal yang kurang diperhatikan akan tetapi nilai pandangan hidup ini dianggap sebagai kebudayaan asing yang kita adopsi dari agama, suku atau bahkan bangsa lain.
Dalam masyarakat jawa umumnya ada juga kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan terutama pada masyarakat islam khususnya. Hal ini tidak lepas dari peran agama yang di anut oleh masyarakat jawa itu sendiri, tradisi-tradisi itu di pertahankan karena sudah terinternalisasi dari nenek moyang pada jaman dahulu ketika ajaran islam belum masuk.
         II.      RUMUSAN MASALAH
Untuk lebih memfokuskan pembahasan tema kali ini, maka kami buat rumusan masalah.
1.      apa dan bagaimana kepercayaan orang jawa ?
2.      bagaimana pandangan hidup orang jawa ?
3.      ritual apa saja yang ada dalam masyarakat jawa ?
      III.      PEMBAHASAN
A.Kepercayaan orang jawa
“kepercayaan” berasal dari kata “percaya” adalah gerakan hati dalam menerima sesuatu yang logis dan bukan logis tanpa suatu beban atau keraguan sama sekali kepercayaan ini bersifat murni. Kata ini mempunyai kesamaan arti dengan keyakinan dan agama akan tetapi memiliki arti yang sangat luas.
Kepercayaan-kepercayaan dari agama hindu, budha, maupun kepercayaan dinamisme dan animisme itulah yang dalam proses perkembangan islam berinterelasi dengan kepercayaan-kepercayaan dalam islam.[1]
“orang jawa” adalah orang yang berpenduduk asli jawa tengah dan jawa timur yang berbahasa jawa atau orang yang bahasa ibunya adalah bahasa jawa.
Membahas mengenai kepercayaan orang jawa sangatlah luas dan meliputi berbagai aspek yang bersifat magic atau ghaib yang jauh dari jangkauan kekuatan dan kekuasaan mereka. Masyarakat jawa jauh sebelum agama-agama masuk, mereka sudah meyakini adanya tuhan yang maha esa dengan berbagai sebutan diantaranya adalah “gusti kang murbeng dumadi” atau tuhan yang maha kuasa yang dalam seluruh proses kehidupan orang jawa pada waktu itu  selalu berorientasi pada tuhan yang maha esa. Jadi, orang jawa telah mengenal  dan mengakui adanya tuhan jauh sebelum agama masuk ke jawa ribuan tahun yang lalu dan sudah menjadi tradisi sampai saat ini yaitu agama kejawen yang merupakan tatanan “pugaraning urip” atau tatanan hidup berdasarkan pada budi pekerti yang luhur.
Keyakinan terhadap tuhan yang maha esa pada tradisi jawa diwujudkan berdasarkan pada sesuatu yang nyata, riil atau kesunyatan yang kemudian direalisasikan pada tata cara hidup dan aturan positif dalam kehidupan masyarakat jawa, agar hidup selalu berlangsung dengan baik dan bertanggung jawab
Kejawen adalah sebuah kepercayaan atau mungkin boleh dikatakan agama yang terutama yang dianut di pulau jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap di jawa.
Agama kejawen sebenarnya adalah nama sebuah kelompok kepercayaan-kepercayaan yang mirip satu sama lain dan bukan sebuah agama yang terorganisir seperti agama islam atau agama kristen.
Ciri khas dari agama kejawen adalah adanya perpaduan antara animisme, agama hindu dan budha. Namun pengaruh agama islam dan agama kristen. Nampak bahwa agama ini adalah sebuah kepercayaan sinkretisme.
Pengamatan Geetz tentang mojokuto terkait profesi penduduk setempat. Penggolongan penduduk menurut pandangan masyarakat mojokuto berdasarkan kepercayaan, profesi, etnis dan pandangan politik dan di temukannya tiga inti struktur sosial yakni desa, pasar dan birokrasi pemerintah yang mencerminkan tiga tipe kebudayaan abangan, santri dan priyayi.
1.      Varian Abangan
Struktur sosial desa biasanya diasosiasikan kepada para petani, pengrajin dan buruh kecil yang penuh dengan tradisi animisme upacara slametan, kepercayaan terhadap makhluk halus, tradisi pengobatan, sihir dan menunjuk kepada seluruh tradisi keagamaan abangan
Bagi sistem keagamaan jawa slametan, merupakan hasil tradisi yang menjadi perlambang kesatuan mistis dan sosial di mana mereka berkumpul dalam satu meja menghadirkan semua yang hadir dan ruh yang gaib untuk memenuhi setiap hajat orang atas suatu kejadian yang ingin diperingati, ditebus atau dikuduskan.
Dalam tradisi slametan dikenal adanya siklus slametan : 1) yang berkisar krisis kehidupan 2) yang berhubungan dengan pola hari besar islam namun mengikuti penanggalan jawa 3) yang terkait dengan intregasi desa 4) slametan untuk kejadian yang luar biasa yang ingin dislameti. Kesemuanya betapa slametan menempati setiap proses kehidupan dunia abangan. Slametan berimplikasi pada tingkah laku social dan memunculkan keseimbangan emosional individu karena telah dislameti.
2.      Varian Santri
Mojokuto yang berdiri pada pertengahan akhir abad ke-19, jamaah muslimnya terkristal dalam latar abangan yang umum. Sementara mereka yang terdiri dari kelas pedagang dan banyak petani muncul dari utara jawa memunculkan varian santri. Perbedaan yang mencolok antara abangan dan santri adalah jika abangan tidak acuh terhadap doktrin dan terpesona pada upacara. Sementara santri lebih memiliki perhatian terhadap doktrin dan mengalahkan aspek ritual islam yang menipis.
Untuk mempertahankan doktrin santri, mereka mengembangkan pola pendidikan yang khusus dan terus menerus. Di antaranya pondok (pola santri tradisional), langgar dan masjid (komunitas santri lokal), kelompok tarekat (mistik islam tradisional) dan sistem sekolah yang diperkenalkan oleh gerakan modernis. Kemudian memunculkan varian pendidikan baru dan upaya santri memasukan pelajaran doktrin padasekolah negeri.
3.      Varian Priyayi
Dalam kebudayaan jawa, istilah priyayi atau berdarah biru merupakan satu kelas sosial yang mengacu kepada golongan bangsawan. Suatu golongan tertinggi dalam masyarakat karena memiliki keturunan dari keluarga kerajaan.
Kelompok ini menunjuk pada elemen hinduisme lanjutan dari tradisi keraton hindu-jawa. Sebagai halnya keraton, maka priyayi lebih menekankan pada kekuatan sopan santun yang halus, seni tinggi dan mistisme intuitif dan potensi sosialnya yang memenuhi kebutuhan kolonial Belanda untuk mengisi birokrasi pemerintahannya.
Kepercayaan-kepercayaan religius para abangan merupakan campuran khas penyembahan unsur-unsur alamiah secara animis yang berakar dalam agama-agama hinduisme yang semuanya telah ditumpangi oleh ajaran islam.[2]
B. Pandangan hidup orang jawa
Yang di maksud pandangan hiduporang jawa adalah pandangan secara keseluruhan dari semua keyakinan deskriptif tentang realita kehidupan yang dihadapi oleh manusia sangat bermakna dan diperoleh dari berbagai pengalaman hidup.
Berdasarkan hasil penelitian parsudi suparlan di suriname (1976) bahwa orang jawa berprinsip “sangkan paraning dumadi” (dari mana manusia berasal, apa dan siapa dia pada masa kini dan kemana arah tujuan hidup yang dijalani dan ditujunya).
Prinsip ini menyangkut dua hal, yaitu konsep eksistensi manusia di dunia dan konsep tempat manusia di dunia.
Masyarakat jawa dengan segala pandangan hidupnya memiliki karakteristik budaya yang khas, sesuai dengan kondisi masyarakatnya. Pada garis besarnya pandangan hidup orang jawa dapat dibedakan menjadi du bagian yaitu pandangan lahir dan pandangan batin. Pandangan lahir terkait dengan kedudukan seseorang sebagai makhluk individu dan sosial, sedangkan pandangan batin berkaitan dengan kedudukan seseorang sebagai makhluk individu dan sosial. Dalam hal ini pandangan jawa memiliki kaidah-kaidah yang di identifikasikan berdasarkan ungkapan-ungkapan budaya sebagai pengejawantahan nilai-nilai budaya yang didukung oleh masyarakatnya. Sebaliknya, pandangan batin terkait dengan persoalan-persoalan yang bersifat supranatural akan tetapi menduduki tempat yang penting dalam sistem budaya jawa.
Terdapat system yang menuntut untuk meminimalisasi kepentingan-kepentingan yang bersifat individu, hal tersebut didasarkan pada semangat komunal akan tetapi secara individu, seseorang di tuntut untuk memiliki kepercayaan yang kuat serta tekad dalam memperjuangkan hidup (jujur da nerimo). Ungkapan diatas merupakan kristalisasi atau bahan untuk membaca semangat hidup agar mampu menempatkan diri sebagai individu guna menjaga keberadaan kehidupan.
Secara sosial, orang jawa memiliki orientasi utama yaitu dengan menciptakan sikap yang mulia terhadap orang lain. Untuk menciptakan hal tersebut banyak orang jawa yang menghindari sikap adigang adigung, adiguna sre dengki, panas elen, wedi isin, eling lan waspodo, serta menciptakan hubungan sosial yang harmoni. Dalam hal ini melibatkan norma social seperti rukun. Tepo sliro, jujur, andap ashor dan sebagainya.
Sebenarnya tujuan serta pandangan orang jawa itu sama, yaitu untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin bagi anggotanya. Kebahagiaan tersebut diwujudkan sebagai hidup sejahtera, cukup sandang pandang, tempat tinggal aman dan tenteram. Hubungan masyarakat jawa adalah pengejawantahan yang lebih lanjut dari manusia didalam keluarga. Sedangkan hubungan dikeluarganya adalah pengejawantahan dari hubungan manusia sebagai pribadi dan orang lain.
C. Ritual masyarakat jawa
Sejak jaman awal islam, banyak sekali tradisi-tradisi yang dibirkan berlanjut tapi spirit (jiwa dan semangatnya) diubah atau disesuaikan dengan nilai-nilai islam, seperti tata cara perkawinan masyarakat Arab pra-islam banyak yang dilestarikan sekaligus diislamkan  bagian intinya. Ini yang oleh sementara ahli antrophologi budaya disebut sebagai “islamisasi tradisi” atau “islamisasi budaya”[3]
Dalam masyarakat jawa ada ritual atau tradisi yang dipertahankan misalnya dalam agama islam sendiri terdapat tradisi-tradisi seperti tahlilan, ziarah kubur, haul dan sebagainya. Kegiatan tersebut tidak lepas dari kepercayaan-kepercayaan yang dianut oleh sebagian masyarakat jawa khususnya masyarakat yang beragama islam.
Ø   Tahlilan di lingkungan masyarakat islam
Tahlil itu berasal dari kata hallala, yuhallilu, tahlilan, artinya membaca kalimah la ilaha illallah. Di masyarakat jawa sendiri berkembang pemahaman bahwa setiap ada pertemuan yang ada di dalamnya dibaca kalimah itu biasanya dilakukan di masjid, mushola, rumah, atau lapangan.
Ø   Ziarah kubur atau mengunjungi makam
Kebiasaan yang masih banyak kita lihat dan masih dipertahankan oleh masyarakat islam jawa adalah ziarah kubur. Sudah menjadi pemandangan umum di masyarakat kalau tidak kamis sore kadang jumat pagi.[4] Hal ini dilakukan karena sejak agama islam belum masuk ke jawa masyarakat jawa pun melakukan ziarah kubur namun masih dalam kepercayaan hindu-budha.
Ø   Haul
Kata “haul” berasal dari bahasa Arab, artinya setahun. Peringatan haul berarti peringatan genap satu tahun. Biasanya peringatan-peringatan seperti ini kebanyakan dilakukan oleh masyarakat islam jawa, gema haul akan lebih terasa dahsyat apabila yang meninggal itu seorang tokoh kharismatik, ulama besar atau pendiri sebuah pesantren. Rangkaian acaranya biasanya dapat bervariasi , adapengajian, tahlil akbar, mujahadah, musyawarah.[5]
       IV.      KESIMPULAN
Sebelum agama-agama masuk beribu-ribu tahun lalu orang jawa mempercayai adanya tuhan yang diwujudkan melalui hal-hal yang nyata yang disebut agama kejawen yaitu perpaduan antara animisme, agama hindu dan budha. Namun pengaruh agama islam dan agama kristen, nampak agama ini adalah sebuah kepercayaan sinkretisme.
Secara garis besar, orang jawa mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kebahagiaan lahir dan batin melalui tepo seliro, unggah ungguhnya, menghormati orang lain dan selalu hidup berdampingan demi tercapainya tatanan masyarakat yang harmonis.

          V.      PENUTUP
Demikianlah makalah ini berhasil kami susun dengan segenap bantuan dari berbagai pihak, namun tentu masih banyak kekurangan yang perlu adanya sumbangsih dari teman-teman seperjuangan. Terima kasih kiranya kami ucapkan atas segala partisipasinya teman-teman demi menambah wawasan dan pembuka wacana baru bagi kita semua.
Amin 



DAFTAR PUSTAKA


Astianto, Meni, Filsafat Jawa, Yogyakarta: Warta Pusaka, 2006

Fattah, Abdul, Tradisi Orang-Orang NU, Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2006.

Hasan, Tholhah, Aswaja Dalam presepsi Dan Tradisi NU, Jakarta: Lantabora Press, 2003.

Jamil, Abdul dkk, Islam & Kebudayaan Jawa, Yogyakarta: Gama Media, 2002.

Muchtarom, Zaini, Islam Di Jawa Dalam Perspektif Santri Dan Abangan, Jakarta: Salemba Diniyah, 2002.

Rabu, 06 Februari 2013

KARYA ILMIAH
 BAHAYA NARKOBA BAGI PELAJAR
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Praktek Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)

Oleh










Pembimbing
Ade rio martha.Skom


SMA N 1 PASAMAN


HALAMAN PENGESAHAN


BAHAYA NARKOBA BAGI PELAJAR


Oleh




Disahkan pembimbing pada tanggal,……………..





FAKHIYATUN NI’MAH S.Pd.I


ABSTRAK

Bahaya Narkoba Bagi Pelajar


            Narkoba adalah semua zat padat,cair,dan gas yang dimasukkan ke dalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan,air,dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.Narkoba dapat mengancam kehidupan manusia baik itu yang muda maupun tua.Akan tetapi bagaimana jadinya apabila narkoba juga mengancam para pelajar khususnya usia remaja.Maka bisa dipastikan di masa yang akan datang sebagian besar golongan terpelajar sudah terpengaruh oleh narkoba.Maka dari itu kita harus melakukan tindakan pencegahan untuk meminimalisir hal terebut.Agar ke depan Indonesia dipimpin oleh generasi yang cerdas,terampil,dan berakhlak mulia.





KATA PENGANTAR

      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia yang Dia limpahkan kepada kami sehingga karya tulis Bahasa Indonesia yang berjudul “BAHAYA NARKOBA BAGI PELAJAR” ini dapat selesai pada waktunya.

      Karya tulis ini kami sajikan dalam bentuk yang sangat sederhana.Sungguh besar harapan kami agar pembaca dapat memahami bagaimana bahaya narkoba yang tengah mengancam para remaja Indonesia.

      Kami juga menyadari adanya kekeliruan dan kesalahan dalam pembuatan karya tulis ini,maka kami mengharapkan saran bapak/ibu guru dan pembaca guna kesempurnaan karya tulis ini.



                                      



                                 
                                          Penyusun





DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . …………. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
HALAMAN PENGESAHAN. . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ABSTRAK. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …. . . .
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….. . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …... . . . . . .
BAB I PENDAHULUAN  . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . …. . . . . . .
               A.Latar Belakang. .. . .   . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . ………………. . . .
               B.Rumusan Masalah. . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………………. . . . . . . . . . . . .
               C.Tujuan Penulisan .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………… . . . . . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN . . . .. . . . . . . . . . . ….. . . . . . . …………………………….. . . .  .
               A.Pengertian Narkoba . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . ……………….. . . .  .               B.Jenis-Jenis Narkoba . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………….. . . .  .
               C.Bahaya Narkoba Bagi Pelajar . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………….. . . . 
               D.Faktor-Faktor Penyalahgunaan Narkoba . . . . . . . . . . . . . . . . . . ……………….. . .
               E.Gejala-Gejala Ketergantungan Obat Narkotika . . . . . . . . . . . . . ……………….. . .
               F.Jenis Tanaman Bahan Narkotika dan Obat Bius  . . . . . . . . . . . . . ……………….. .
               G.Ciri-Ciri Pengguna Narkotika/Psikotropika . . . .. . . . . . . . . . ……………….. .
               H.Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba  . … . . . . . . .. …………………...
BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .. ………………………...
               A.KESIMPULAN  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. …………………...
               B.SARAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .  . . . . .. ..…………………...
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . .. ………………………...



BAB I
PENDAHULUAN

 A.     Latar Belakang
Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Pelajar ini kami tujukan kepada para Mahasiswa, Pelajar ataupun pada Khalayak ramai yang membaca makalah ini agar bisa mengerti tentang bagaimana bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan harapan semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa membantu dan menambah wawasan anda tentang pengertian dan bahaya narkoba itu sendiri.

      B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian narkoba? 
2.      Apa saja jenis-jenis narkoba?
3.      Apa saja bahaya narkoba bagi pelajar?
4.      Apa saja faktor-faktor penyalahgunaan narkoba?
5.      Bagaima gejala-gejala ketergantungan obat narkotika?
6.      Apa saja jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius?  
7.      Bagaimana ciri-ciri pengguna narkotika/psikotropika?
                  8.      Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba?

            
       C.     Tujuan Penulisan
            Makalah ini bertujuan untuk:
1.      Sebagai pengetahuan bagi para remaja tentang bahasa narkoba bagi dirinya.
2.      Sebagai sebuah referensi sehingga para remaja itu bisa mengerti  tentang jenis-jenis narkoba





BAB II
PEMBAHASAN

 A.     Pengertian Narkoba
      Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang
dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak
termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi tubuh normal.

B.     Jenis-jenis Narkoba
1.      Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa ,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
2.   Psikotropika adalah Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
3.   Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau
fisik. Misalnya : Alkohol , rokok, cofein.

C.     Bahaya Narkoba Bagi Pelajar
         Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
            Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan  perkenalannya dengan rokok.  Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:
·         Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
·         Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
·         Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
·         Sering menguap, mengantuk, dan malas,
·         Tidak memedulikan kesehatan diri,                                     
·         Suka mencuri untuk membeli narkoba

D.     Faktor-faktor Penyalahgunaan Narkoba
1.      Faktor individu
Adanya pikiran selagi kacau menghadapi persoalan yang timbul dalam  pekerjaan, rumah tangga, kerabat dan martabat.
  1. Faktor lingkungan
Terjadinya pergaulan bebas tanpa dipilah-pilah terhadap tetangga, umum  dan keluarga juga kehidupan tidak beraturan.
3.      Faktor keluarga
Sejak dini orangtua dengan anak komunikasi kurang efektif dan efisien dengan alasan kesibukan pekerjaan atau kurang pengarahan terhadap anak hingga acuh tak acuh mengikuti perkembangan zaman hingga serba boleh.
      
E.      Gejala-Gejala Ketergantungan Obat Narkotika

   1.Tingkah laku yang tidak dapat diterima oleh masyarakat sekelilingnya, bertindak semaunya sendiri,indisipliner, sering berdusta, membolos sekolah, terlambat bangun pagi, ingin selalu keluar rumah, menghabis- habiskan makanan di rumah tanpa mengingat anggota keluarga yang lain.
       2.Pada proses yang lebih tinggi,kenakalan anak meningkat sampai mau mengambil barang berharga.
       3.Pada dosis yang tinggi penderita merasa dirinya paling tinggi, paling  hebat, merasa kuat dan sanggup untuk melakukan apa saja yang dia mau.
       4.Pada saat efek mulai penderita sangat gelisah, merasa dikejar-kejar perasaan, ingin menyakiti  dirinya sendiri sampai bunuh diri / membunuh orang lain.

F.  Jenis Tanaman Bahan Narkotika dan Obat Bius
      1.  Candu dan opium
Candu dan opium berasal dari tumbuh-tumbuhan papaver somai ferum termasuk golongan semak yang memiliki ketinggian 70-110 cm. bunga berwarna merah, ungu, dan putih. Bentuk buah seperti pemukul gong, getah yang disadap sebagai candu.
2.  Morfin
Morfin merupakan zat yang diperoleh dari candu ditemukan tahun 1805 oleh ahli farmasi Jerman yang bernamasetumur. Umumnya berwarna putih dan wujudnya bubuk serta berasa pahit. Dengan bahan baku morfin melalui proses kimia dapat menghasilkan zat pembius yang dapat menenangkan sistem urat syaraf. Jenis lainnya adalah heroin dan kokain.
 3.  Alkohol
Alkohol mempunyai sifat menimbulkan gangguan pada susunan syaraf. Alkohol pada minuman keras contohnyaJen ever danBrandy. Apabila diminum mula- mula menjadikan riang gembira dan banyak bicara (euforia), tetapi lama- kelamaan kesadarannya merendah, keseimbangan badan terganggu dan mabuk. Akibat pemakaian alkohol yang berlebihan dapat terjadi kelumpuhan karena radang syaraf.
4.  Kokain
Kokain diperoleh dari tumbuh-tumbuhan Erithroxylon cocoa, termasuk golongan semak, tingginya mencapai 2 meter. Daunnya mengandung zat pembius, serbuk kokain berwarna putih dan rasanya pahit, banyak dipakai dalam pembedahan atau operasi.



5. Ganja dan Marijuana
Ganja diperoleh dari tumbuh-tumbuhan bernama canabis sativa. Tumbuhan ini termasuk golongan semak, cocok di daerah tropis dan sub tropis. Bagian tumbuhan yang diambil adalah daun yang sudah diiris-iris dan dikeringkan seperti tembakau.

      6. Kafein
Kopi mengandung zat kafein yang mempengaruhi susunan syaraf dan jantung. Kopi dapat menyebabkan orang sulit tidur. Orang yang biasanya minum kopi dapat ketagihan dan badan merasa lemas serta kepala pusing.

 7. LSD
LSD ditemukan dr. Albert Hoffman dari Jerman. Bila LSD dimakan pasti banyak menyebabkan halusinasi atau bayangan dengan bermacam-macam khayalan.
      

G.   Ciri-ciri Pengguna Narkotika / Psikotropika

1.      Jenis Ekstasi
Muka terlihat pucat, terkadang muka merah, kulit terasa dingin, berkeringat, prestasi menurun, tidak jujur, mudah marah, suka musik house dan suka keluar malam.
2.      Jenis Sabu-sabu
Muka terlihat pucat, terkadang muka merah, kulit terasa dingin, berkeringat, prestasi menurun, keberanian bicara berlebihan, tidak jujur, mudah marah, simpan alat hisap (bong foil) di kamar tidur.
3.      Jenis Ganja
Muka terlihat pucat, tidak bersemangat, tidak rapi, makan lahap, ruangan tidak kumuh, mudah marah, tidak jujur, mata merah, pemaksa, jalannya sempoyongan, bicara tidak jelas, suka mencuri dalam lingkungan keluarga.
4.      Jenis Putaw
Muka pucat, mata merah, tidak bersemangat, badan lemas, mengantuk, suka menguap, penampilan jorok, suka mencuri, tidak jujur, tangan terdapat benjolan-benjolan suntikan, tidak suka air/mandi, mudah marah, rutin waktu keluar malam tepat waktu.
 
 H.      Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan  perhatian dan kasih sayang.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih  ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.


BAB III
PENUTUP

         A.     KESIMPULAN
Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa :
1.      Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa  merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2.      Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketenteraman umum
3.      Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis

         B.     SARAN
            Bagi pemuda dan remaja calon penerus bangsa jangan pernah menyentuh apalagi mencoba yang namanya Narkoba.
            Jika belum pernah, jangan coba-coba!!
 
 
 
saya ambil di wabset lain ..

jaya martio

jaya martio